Sukses

Putri Charlotte Anak Pangeran William Jadi Anak Terkaya di Dunia Berharta Rp 75 Triliun, dari Mana Asal Kekayaannya?

Putri Charlotte yang lahir pada 2 Mei 2015 berada di urutan keempat pewaris tahta Inggris, setelah kakeknya Raja Charles, ayahnya, Pangeran William, dan kakak laki-lakinya Pangeran George.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu anggota keluarga Kerajaan Inggris Putri Charlotte, dia tidak punya uang, tapi mendapatkan gelar sebagai anak terkaya di dunia.

Sebagai anak kedua dan menjadi putri satu-satunya Pangeran William Duke of Cambridge dan Kate Middleton Duchess of Cambridge, Putri Charlotte diperkirakan memiliki kekayaan bernilai USD 5 miliar atau sekitar Rp 75 triliun. Lantas, dari mana asalnya?

Putri Charlotte yang lahir pada 2 Mei 2015 berada di urutan keempat pewaris tahta Inggris, setelah kakeknya Raja Charles, ayahnya, Pangeran William, dan kakak laki-lakinya Pangeran George.

Sebagai anak di bawah umur, Putri Charlotte tidak memiliki kekayaan bersih pribadi. Namun, menurut Reader's Digest Australia seperti dilansir Marca, Sabtu (1/4/2023), Putri Charlotte diperkirakan bernilai USD 5 miliar. Kekayaan keluarga kerajaan Inggris terutama berasal dari aset Crown Estate yang dikelola oleh organisasi independen atas nama raja.

Terima Gaji Tahunan

Anggota keluarga kerajaan menerima gaji tahunan dari Sovereign Grant, yang digunakan untuk menutupi tugas dan pengeluaran resmi mereka. Penting untuk dicatat bahwa kekayaan dan pengeluaran keluarga kerajaan adalah masalah catatan dan pengawasan publik di Inggris Raya.

Sementara itu, Putri Charlotte disebut sebagai "anak terkaya di dunia" karena statusnya sebagai anggota keluarga kerajaan Inggris, yang merupakan salah satu keluarga kerajaan terkaya dan terkemuka di dunia.

Kekayaan bersih keluarga kerajaan diperkirakan mencapai miliaran dolar dan memiliki akses ke berbagai sumber daya dan hak istimewa.

 

2 dari 2 halaman

Keunikan Nama Charlotte

Di samping itu, putri dari pasangan keluarga Kerajaan Inggris ini memiliki nama Charlotte yang bisa dibilang pembawa hoki. Pasalnya nama Charlotte tersebut mengacu pada fenomena di mana tiap produk, pakaian, dan aksesori yang dikenakan oleh Putri Charlotte cepat laku terjual atau bisa dibilang menjadi incaran konsumen.

"Efek Charlotte" itu pun telah diamati sejak Putri Charlotte lahir pada 2015 dan berlanjut saat ia tumbuh dan menghadiri acara publik bersama keluarganya. Pakaian dan asesorisnya, seperti gaun dan sepatunya, sering terjual habis dengan cepat setelah diidentifikasi dan tersedia untuk umum.

Jadi, “Efek Charlotte" telah dikreditkan dengan mendorong permintaan konsumen untuk merek dan produk tertentu, dan dipandang sebagai alat pemasaran yang berharga bagi perusahaan. Namun, mereka juga menyuarakan keprihatinan tentang konsumerisme dan tekanan pada perempuan di mata publik untuk terus mempertahankan citra dan gaya tertentu.

Menghormati Nenek Buyut Charlotte

Sementara itu, dilansir dari Mirror, nama Charlotte dipilih untuk menghormati nenek buyut Charlotte yaitu mendiang Putri Diana. Alasannya karena nama itu memiliki hubungan kerajaan bersejarah meskipun sudah beberapa ratus tahun lalu.

Alhasil Duke of Cambridge memberikan penghormatan demi mengenang sang ibu Putri Diana dengan memberi nama putrinya Charlotte Elizabeth Diana.

 

Â